Senin, 30 Desember 2013

Buletin HMJ Matriks



Peringatan Hari Ibu

      Edisi II, 30 Desember 2013

      Makna Hari Ibu adalah untuk menghargai peran seorang ibu. Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya. Peringatan dan perayaan Hari Ibu biasanya dilakukan dengan membebas tugaskan ibu dari tugas yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti, memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya. Biasanya seorang anak akan menggantikan tugas ibunya seperti, memasak dan membereskan rumah. Sedangkan sang ayah biasanya akan menggantikan tugas istrinya, seperti  mengurus rumah dan merawat anak. 
Peringatan dan perayaan Hari Ibu hampir dirayakan di seluruh dunia, tetapi tanggal perayaannya bervariatif menurut negara masing-masing. Di Indonesia, Hari Ibu dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional. Sementara di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hong Kong, Hari Ibu atau Mother’s Day (dalam bahasa Inggris) dirayakan pada hari Minggu di pekan kedua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Tmur Tengah, Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day diperingati setiap tanggal 8 Maret. 

                Sejarah hari ibu di Indonesia sendiri dimulai dengan diadakannya kongres pertama organisasi-organisasi wanita di Jogjakarta pada tanggal 22 Desember 1928. Kongres perempuan ini kini dikenal dengan nama Kongres Wanita Indonesia, kongres perempuan ini bertujuan atau memiliki makna untuk ikut mengambil bagian dalam pergerakan nasional. Sehingga perempuan mempunyai peran. Kita sudah sering melihat prestasi perempuan dalam berbagai bidang seperti politik, sosial, teknologi, maupun olah raga. Walaupun masih banyak orang yang merendahkan kaum perempuan namun mereka tetap dapat menunjukkan eksistensinya dalam berbagai bidang.

            Peran perempuan sangatlah penting baik di rumah tangga ataupun di masyarakat, banyak perempuan-perempuan berprestasi yang mampu mengalahkan kaum pria, tapi bagaimanapun kuatnya peran perempuan tidak lepas dari kodrat sebagai seorang ibu dan seorang istri yang harus patuh terhadap suami. Mengingat Hari Ibu yang selalu diwarnai dengan berbagi kegiatan dan dijadikan momentum untuk menyadarkan kembali tanggung jawab perempuan terhadap masyarakat dan keluarga. Hanya dengan memikirkan atau mengucapkan kata ibu maka kita langsung teringat dengan jasa Ibu kita, membuat diri kita terenyuh dan berpikir apakah kita sudah berbuat baik untuk membalas jasa besar Ibu kita ? Jasa ibu sendiri tidak bisa kita gantikan dalam kehidupan ini. Kasih sayang ibu sepanjang masa, kita sebagai anak maka patutlah bagi kita untuk mendengarkan nasehat beliau dan merawat beliau kelak ketika sudah berumur. Sebagai seorang suami maka hendaknya suami selalu menghormati pendapat istri dan tidak menganggap rendah istrinya sehingga melakukan kekerasan rumah tangga karena kelemahan wanita. Itulah yang mendasari semangat Hari Ibu 22 Desember bukan hanya menjadi ibu bagi anak-anaknya tapi menjadi ibu bagi bangsa. Marilah kita memaknai Hari Ibu dengan lebih menghormati jasa dan peran wanita dalam hidup kita.
Makna Hari Ibu adalah untuk menghargai peran seorang ibu. Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya. Peringatan dan perayaan Hari Ibu biasanya dilakukan dengan membebas tugaskan ibu dari tugas yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti, memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya. Biasanya seorang anak akan menggantikan tugas ibunya seperti, memasak dan membereskan rumah. Sedangkan sang ayah biasanya akan menggantikan tugas istrinya, seperti  mengurus rumah dan merawat anak.
Peringatan dan perayaan Hari Ibu hampir dirayakan di seluruh dunia, tetapi tanggal perayaannya bervariatif menurut negara masing-masing. Di Indonesia, Hari Ibu dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional. Sementara di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hong Kong, Hari Ibu atau Mother’s Day (dalam bahasa Inggris) dirayakan pada hari Minggu di pekan kedua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Tmur Tengah, Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day diperingati setiap tanggal 8 Maret.
                Sejarah hari ibu di Indonesia sendiri dimulai dengan diadakannya kongres pertama organisasi-organisasi wanita di Jogjakarta pada tanggal 22 Desember 1928. Kongres perempuan ini kini dikenal dengan nama Kongres Wanita Indonesia, kongres perempuan ini bertujuan atau memiliki makna untuk ikut mengambil bagian dalam pergerakan nasional. Sehingga perempuan mempunyai peran. Kita sudah sering melihat prestasi perempuan dalam berbagai bidang seperti politik, sosial, teknologi, maupun olah raga. Walaupun masih banyak orang yang merendahkan kaum perempuan namun mereka tetap dapat menunjukkan eksistensinya dalam berbagai bidang.

            Peran perempuan sangatlah penting baik di rumah tangga ataupun di masyarakat, banyak perempuan-perempuan berprestasi yang mampu mengalahkan kaum pria, tapi bagaimanapun kuatnya peran perempuan tidak lepas dari kodrat sebagai seorang ibu dan seorang istri yang harus patuh terhadap suami. Mengingat Hari Ibu yang selalu diwarnai dengan berbagi kegiatan dan dijadikan momentum untuk menyadarkan kembali tanggung jawab perempuan terhadap masyarakat dan keluarga. Hanya dengan memikirkan atau mengucapkan kata ibu maka kita langsung teringat dengan jasa Ibu kita, membuat diri kita terenyuh dan berpikir apakah kita sudah berbuat baik untuk membalas jasa besar Ibu kita ? Jasa ibu sendiri tidak bisa kita gantikan dalam kehidupan ini. Kasih sayang ibu sepanjang masa, kita sebagai anak maka patutlah bagi kita untuk mendengarkan nasehat beliau dan merawat beliau kelak ketika sudah berumur. Sebagai seorang suami maka hendaknya suami selalu menghormati pendapat istri dan tidak menganggap rendah istrinya sehingga melakukan kekerasan rumah tangga karena kelemahan wanita. Itulah yang mendasari semangat Hari Ibu 22 Desember bukan hanya menjadi ibu bagi anak-anaknya tapi menjadi ibu bagi bangsa. Marilah kita memaknai Hari Ibu dengan lebih menghormati jasa dan peran wanita dalam hidup kita.

0 komentar:

Posting Komentar