Seminar PKM

7 november 2015 di Aula BAU pukul 07.00-selesai

Struktur HMJ MATRIKS 15/16

Klik untuk View All

Ujian Tengah Semester

Good Luck. Semangat :)

KAJUR CUP 2015

Find Your Talent with Mathematics

Jumat, 26 Januari 2018

ARTIKEL ISLAMI MATRIKS "Hijabku Mahkotaku"

Hai sahabat Artis (artikel islami)………. ^-^
Kali ini kita akan membahas tentang hijab yaah.
Sebelum membahas hal yang lebih dalam lagi, yuk kita kenali dulu apa sih itu hijab? Apa sih bedanya dengan jilbab, kerudung, niqab maupun khimar?
          Di Indonesia, penyebutan Hijab dan Jilbab sangat umum digunakan. Kedua nama ini dipakai untuk merujuk pada kain penutup kepala wanita muslimah. Meski banyak model dan jenis penutup kepala, namun nyaris masyarakat umum akan tetap menyebutnya sebagai Hijab atau Jilbab.
Padahal sebenarnya, Hijab dan Jilbab memiliki definisi yang berbeda. Begitu juga dengan Khimar, Kerudung, Niqab dan beberapa jenis penutup kepala muslimah lainnya.

            Hijab dalam bahasa Arab berarti “penghalang”. Sedangkan dalam keilmuan Islam, hijab sendiri lebih merujuk pada tata cara berpakaian yang pantas dan menutup aurat sesuai syariat agama. Sebagian orang berpendapat bahwa setiap Jilbab adalah Hijab. Tetapi tidak semua Hijab itu Jilbab. Seperti yang sudah dijelaskan, Hijab berasal dari kata hajaban yang secara umum artinya menutupi sesuatu. Bisa berupa tirai pembatas, kelambu, papan pembatas, dan lainnya. Nah, sedangkan Jilbab adalah gamis longgar yang dijulurkan ke seluruh badan hingga mendekati tanah sehingga tidak membentuk lekuk tubuh seperti tertuang dalam perintah Allah dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 59 yang berbunyi :

Artinya : Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin : “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S Al-Ahzab : 59)
Jilbab juga biasanya menutupi seluruh tubuh kecuali tangan, kaki dan wajah.
            Nah, untuk Khimar atau dalam Al-Qur’an disebut dengan istilah Khumur, adalah kain yang menutupi kepala, leher dan menjulur hingga menutupi dada wanita dari belakang maupun dari depan (termasuk menutupi tulang selangka). Khimar harus menjulur lurus kebawah dari kepala hingga seluruh dada tertutupi. Hampir mirip dengan Khimar, namun kerudung tidak dianjurkan dalam Islam. Sebab, desain kerudung hanya sebagai penutup kepala saja dan tidak cukup panjang untuk menutupi dada, leher serta lekuk tubuh pemakainya. Kemudian, untuk niqab adalah hijab yang menutupi kepala dan hampir seluruh bagian wajah, kecuali mata. Niqab cukup panjang untuk menutupi leher, muka dan dada.
Nah, gimana sudah bisa membedakan kan sekarang sahabat artis?..
            Kita sebagai wanita muslim, berhijab merupakan perintah yang wajib dikenakan, karena apa yang Allah perintahkan bagi muslimah untuk berhijab adalah sebuah kebaikan untuk menjaga aurat dan memelihara kehormatan pemakainya. Sekarang ini berhijab menjadi fenomena yang luar biasa. Kian hari, banyak wanita yang memperhartikan tentang style hijab. Sehingga memunculkan banyak kreasi berhijab dan style hijab modern. Seorang wanita mulai dari usia anak sampai tua berbondong-bondong untuk mengetahui dan mecari informasi tentang trend hijab.
Berbicara tentang hijab, kita juga harus berbicara tentang syarat-syarat pakaian seorang muslimah, nah apa saja sih syaratnya?
1.      Menutup Seluruh Badan Kecuali Yang Dikecualikan (wajah dan telapak tangan)
2.      Bukan Berfungsi Sebagai Perhiasan
3.      Kainnya Harus Tebal, Tidak Tipis
4.      Harus Longgar, Tidak Ketat
5.      Tidak Diberi Wewangian atau Parfum
6.      Tidak Menyerupai Pakaian Laki-Laki
7.      Tidak Menyerupai Pakaian Wanita-Wanita Kafir (menampakkan bentuk dan lekuk tubuh, memakai pakaian yang transparan, tidak peduli dengan penyerupaan pakaian wanita dengan pria)
8.      Bukan Pakaian Untuk Mencari Popularitas.

            Bagaimana untuk seorang muslimah yang beralasan belum siap berhijab?
Jika kita cermati, alasan ini kurang bisa diterima dari segi akal maupun dalil dengan sebab sebagai berikut:
a.       Ini bisa kita analogikan sebagai berikut: Ketika kita mengajak seseorang untuk sholat wajib lima waktu, kemudian orang itu menolak dengan alasan: “Aku belum mau sholat lima waktu karena belum siap.” Padahal kewajiban memakai jilbab lebih mudah daripada sholat, yang kamu butuhkan hanya jilbab yang cukup hingga menutup dada, rok panjang dan lebar, dan baju yang agak panjang dan tidak ketat. Kalau mau yang lebih efektif bisa memakai pakaian sejenis daster dimana baju dan roknya menyatu. Memakai jilbab tidak seperti orang naik haji, atau membayar zakat, atau menyembelih kambing yang dibutuhkan kemampuan, sehingga alasan: “Aku belum siap” bukanlah udzur dan tidak ada keringanan.
b.      Kita tanyakan kepada wanita yang beralasan “Aku belum siap”: “Kapankah kamu siap? Bisa jadi kamu mati dalam keadaan belum siap berjilbab.” Terkadang di antara mereka ada yang meyakini kalau mereka siap berjilbab kalau sudah menikah. Apakah mereka yakin mereka akan hidup di saat itu?
c.       Dari segi dalil maupun ijma’, tak ada satu pun ayat Al-Qur’an, hadits, pendapat ulama dimana wanita yang berjilbab harus menyiapkan sesuatu khusus terlebih dahulu. Bahkan dari hadits yang telah kita bahas di atas, para wanita Arab di zaman Rasulullah yang tentunya di antara mereka ada yang baru saja masuk Islam langsung membuat hijab ketika turunnya ayat yang mewajibkan hijab. Tidak ada di antara mereka yang beralasan: “Ya Rasulullah, bolehkah aku tidak memakai jilbab karena aku belum siap?” Dalil ini juga langsung membantah pernyataan bahwa wanita yang pantas berjilbab hanyalah wanita sholehah atau yang ilmu agamanya luas. Semua wanita Muslimah yang sudah akil baligh WAJIB berjilbab.

Nah, bagaimana dengan pertanyaan ini : “bolehkah aku memakai jilbab dan melepasnya sekali-kali?”
Terkadang ada saja pertanyaan terlontar dari para Jilbabers, para wanita yang masih belajar memakai jilbab, atau yang berencana memakai jilbab:
Jawaban: BOLEH.
Hal ini disebabkan tidak mungkinnya para wanita Muslimah memakai jilbab terus menerus. Ada saat dimana ia melepas jilbabnya. Yaitu di saat mandi, tidur di dalam kamarnya, di saat berdua dengan suami, atau saat berkumpul hanya dengan keluarganya di dalam rumah selama ia yakin tak ada orang non-mahrom yang melihatnya tanpa jilbab. Sebab Allah Azza wa Jalla berfirman yang artinya :
“…dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.” [QS. An-Nuur 24:31]

     Jadi bagaimana sahabat artis? Tidak ada alasan lagi kan bagi kita sebagai muslimah untuk tidak berhijab? Yapss… Justru kita harus bersyukur, karena Islam telah memuliakan kaum wanita dengan adanya kewajiban untuk berhijab. Dengan adanya hijab justru membuat kita merasa lebih nyaman dana aman. Bagaimana tidak, bandingkan saja jika kamu sedang berjalan diantara kerumunan orang-orang yang tidak berhijab dan disitu banyak kaum adam, nah tentu saja yang tidak berhijab tersebut kemungkinan besar akan menarik perhatian para kaum adam sehingga mereka akan memperhatikan wanita-wanita yang tidak berhijab tersebut, hal itu dikarenakan wanita yang tidak berhijab akan mengundang syahwat bagi para lelaki. Mungkin hal yang paling membahayakan dapat mendatangkan kejahatan seperti pelecehan seksual,dll.. Na’udzubillahimindzalik.
   Jadi, sudah sepatutunya kita sebagai seorang muslimah untuk melaksanakan apa yang di syariatkan oleh islam. Dan yang terpenting dari ini semua adalah, Istiqamah.. Ya, setelah kita memakai hijab maka hal berikutnya yang harus kita laksanakan adalah istiqamah. Yaitu mantap, yakin dan tidak berpaling. Maka, yang sudah berhijab yuk mari kita ber-istiqamah dalam memakai hijab. Tidak yang istilahnya “lepas-pasang” maksudnya jika dalam keadaan tertentu saja kita memakainya, nah jika sudah merasa tidak perlu memakai maka kita kan melepasnya. Astaghfirullahaladzim.. Semoga kita terhindar dari perbuatan seperti itu yaa sahabat artis J

Jaga hijabmu seperti kamu menjaga mahkotamu yaa sahabat Artis ^-^





Sabtu, 06 Januari 2018

"KULIAH TAMU" MATRIKS 2017


   




           Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) “MATRIKS” menyelenggarakan kuliah tamu pada tanggal 28 Desember 2017. Pemateri yang mengisi pada kuliah tamu disampaikan oleh Dr. Subanji, M.Si dari Universitas Negeri Malang (UM).

Jumat, 05 Januari 2018

KAJIAN AKBAR MATRIKS 2017


Untuk memperingati hari maulid nabi 12 Rabiulawal 1438 H, HMJ Matriks  menyelenggarakan acara Kajian Akbar pada tanggal 8 Desember 2017.