Minggu, 06 Oktober 2013

Buletin Islami HMJ Matriks



Edisi 1, Dzulqa’dah 1434 H/2 Oktober 2013
 

  

SUKA & DUKA BERSAMANYA
 HINGGA DI PENGHUJUNG WAKTU

        Di dunia ini, ketika seseorang bersama keluarganya maka yang menjadi orang terkasihnya adalah orang tuanya, yang akan selalu menjaga dan membimbingnya menjadi pribadi yang baik. Namun sejatinya, kita memiliki dua keluarga dengan tempat yang berbeda. Keluarga yang dimaksud disini adalah sahabat kita. Fenomenanya, mencari musuh sangat gampang, tapi mencari sahabat sangatlah sulit. Kenapa ? karena sahabat adalah tempat kita berbagi dan curhat. Jadi, boleh dikatakan kalau sahabat bagaikan saudara kandung.  

       Islam selalu menuntut kita kepada hal yang baik. Dalam persahabatan juga. Pertama dalam hal niat kita diperintahkan untuk meniatkan  persahabatan kita hanya untuk menggapai ridho Allah SWT. bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan. Jadikan momen persahabatan kita sebagai wadah pendekatan diri kepada yang Maha Kuasa, sebagai pengingat dikala lupa, sebagai penyemangat dalam belajar kita, dan saling memberikan suri tauladan yang baik. 

     Di satu sisi sahabat bisa lebih baik dan lebih dekat dari pada keluarga, tapi di sisi lain sahabat juga bisa menjadi seorang yang lebih jahat dari pada penjahat. Itu semua tergantung bagaimana cara kita berteman, dan teman seperti apa yang kita pilih. Allah SWT. berfirman dalam (Qs. Az-Zukhruf : 67) yang artinya :


      "Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa."
 
       Ayat ini memberikan kita gambaran bahwa ada dua orang sahabat atau lebih yang didasari oleh iman dan dua sahabat lain yang didasari oleh kekufuran. Sebagai contoh adalah persahabatan antara Nabi Muhammad SAW. dan para sahabatnya : Setelah salah seorang dari sahabat yang beriman meninggal, dia diberitakan akan tempatnya di surga, maka diapun ingat terhadap sahabatnya yang masih hidup, dan berdoa : Ya Allah, ‘sifulan’ itu adalah sahabat hamba. Dia selalu mengingatkan hamba untuk taat kepada-Mu dan taat kepada Nabi Muhammad SAW. dan memerintahkan hamba untuk selalu berbuat baik, menjauhi yang mungkar dan juga mengingatkan hamba akan kematian.  

     Ya Allah, janganlah Engkau sesatkan dia dan perlihatkanlah kepadanya balasan (surga) sebagaimana Engkau perlihatkan kepada hamba. dan ridhoilah dia sebagaimana Engkau meridhoi hamba. Maka dikatakan kepadanya : pergilah (ke surga) dan jika kamu mengetahui apa balasan untuknya niscaya kamu akan banyak tertawa dan sedikit menangis. Dan tatkala yang sahabat yang satunya tadi itu meninggal, ruh mereka berdua dikumpulkan dan mereka berdua diperintahkan untuk   memuji satu sama lain. Maka mereka saling mengatakan: sebaik-baiknya saudara, dan sebaik-baiknya teman. Setelah membaca kisah ini, terlintas di benak kita, begitu menginginkan hal itu juga terjadi pada diri kita dan sahabat baik kita. Mengawali dan mengakhiri persahabatan dengan sangat indah. Subhanallah. Namun, Semua kembali pada pribadi kita masing-masing bagaimana kita memaknai persahabatan itu sendiri.

      Saudara-saudaraku, perlu diingat juga bahwa ketika kita memiliki seorang teman baru, maka jangan sekali-kali melupakan teman atau sahabat lama apalagi mereka adalah orang yang telah banyak membantu kita. Teman akan memberi mu senyuman, tapi sahabat memberi mu kebahagiaan. Sakit karena cinta memang sulit untuk diobati tapi jangan karena sakit itu kita melupakan cinta yang lain. Cinta yang lebih tulus yang kan menemani hari – harimu dengan langkah yang baru yakni cinta kita pada-Nya, keluarga , dan sahabat kita.

      Terkadang kita yang masih remaja ini tidak memperhatikan perasaan teman dan berbuat semau gue aja. Nah, sifat yang seperti itulah yang kadang membuat hubungan persahabatan itu agak merenggang dan bisa-bisa akan menjadi awal permusuhan. Ada beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk menjaga hubungan persahabatan kita :
 
1.    Menghormati dan Menghargai
     Kalau kita ingin bersahabat dengan seseorang, jangan pernah kita melihat latar belakang orang tersebut. Jangan pernah kita melihat dia dari golongan mana, suku mana, agama apa, dll. Jadi siapapun dia dan apapun latar belakangnya kita harus menghormati dan menghargainya.


2.    Saling Menjaga Rahasia
    Sahabat adalah merupakan tempat kita berbagi dan berkeluh kesah atau istilah lainnya adalah “curhat”. Tak jarang rahasia pribadi mereka, mereka mau menceritakan kepada kita. Untuk itu, kita harus menjaga rahasia itu dan jangan kita sia-siakan kepercayaan sahabat itu yang sudah di berikan kepada kita.

3.    Jangan Bermuka Dua
    Manusia di dunia ini tak ada seorangpun yang sempurna. Begitu juga dengan sahabat, tak pernah lepas dari yang namanya kesalahan, lupa dan khilaf. 


  Jadi, kalau suatu saat nanti sahabat kita melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak, jangan pernah kita membicarakan dia dibelakangnya. Apapun dia masalah itu harus di selesaikan dengan baik-baik.

Saudaraku, ingat satu tindakan akan jauh lebih berarti daripada beribu-ribu niat yang tak terlaksanakan. Oleh karena itu, mulai detik ini jangan pernah kecewakan sahabatmu, latihlah kepekaan saudara dalam hal saling membantu baik suka ataupun duka,  jadilah dan berikan yang terbaik untuk mereka. Salam soulmate..




Pimpinan Redaksi: Ratna Anggita Sari;  Sekretaris: Eka Indriani;  Bendahara: Fadlila Nurmalika;  Layouter: Dwi Kusuma W;  Editor: Ahmad Taufik , Hananatur Rasyidah, St. Rahmania, M. Fitriadi;   
Sekretariat : HMJ Matriks  Gedung  Student Center Lt. 4


0 komentar:

Posting Komentar