Edisi
2, 30 Dzulhijjah 1434 H/4 November 2013
BULAN MUHARRAM PENUH BERKAH
Assalamu’alaikum
Wr. Wb..
Alhamdulillah, Allah SWT masih
memberikan
kesempatan kepada kita untuk beranjak dan melangkah menuju bulan baru dan tahun baru, yakni 1 Muharram
1435 H yang jatuh pada hari Selasa, 5 November 2013. Perlu diketahui bahwa, bulan
Muharram merupakan bulan dimana umat Islam mengawali tahun kalender Hijriyah
berdasarkan peredaran bulan. Pergantian tahun ini, hendaknya tidak hanya diperingati oleh seluruh umat islam, tapi
dijadikan sebagai cerminan diri atas apa yang telah kita lakukan selama satu
tahun terakhir. Kita harus senantiasa menyadari bahwa waktu akan terus
berjalan, dan hidup kita akan sia-sia jika dilalui dengan hanya mengejar
kesenangan, kenikmatan dunia semata tanpa memikirkan bekal di akhirat
kelak. Saudara-saudaraku, perlu diketahui bahwa dalam bulan Muharram terdapat
beberapa keistimewaan dan amalan-amalan yang disunnahkan di dalamnya. Adapun beberapa keistimewaan dan amalan yang
disunnahkan pada bulan Muharram adalah sebagai berikut:
a.
Bulan Muharram Merupakan Salah Satu
Diantara Bulan-Bulan ‘Haram’
Dalam
sebuah hadits dikatakan: “Sesungguhnya
zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu
tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan
berurutan: Dzulqo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku
Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari dan
Muslim)
Pada hadist ini menerangkan bahwa setelah penciptaan
langit dan bumi Allah SWT menciptakan bulan yang berjumlah 12 bulan yang mana
terdapat 4 bulan paling istimewa dan salah satunya adalah bulan Muharram. Disebut
sebagai bulan haram karena pada bulan-bulan istimewa tersebut diharamkan
umat-Nya berperang atau membunuh. Sehingga apabila melanggarnya, maka dosanya
akan dilipat gandakan dari bulan-bulan yang lain. Dalam sebuah
hadits juga yang diriwayatkan oleh Imam Hasan Al Bashri ; “Sesungguhnya
Allah telah memulai waktu yang setahun dengan bulan haram (Muharram) lalu
menutupnya juga dengan bulan haram (Dzulhijjah) dan tidak ada bulan dalam
setahun setelah bulan Ramadhan yang lebih agung di sisi Allah melebihi bulan
Muharram”.
Bulan Muharram juga disebut sebagai lafzhul Jalalah (lafazh Allah) karena tidak ada bulan lain yang oleh Nabi Muhammad SAW sandarkan kepadanya lafzhul Jalalah melainkan bulan Muharram.
Subhanallah
. . .
b. Bulan
Muharram Disifatkan sebagai Bulan Allah
Terdapat dua belas bulan yang
diciptakan Allah, akan tetapi bulan Muharram meraih keistimewaan khusus karena
hanya bulan inilah yang disebut sebagai “Syahrullah” (Bulan Allah).
Mengapa dinamakan bulan syahrullah ? Dilihat
dari namanya yakni “Al-Muharram” yang merupakan nama islami. Berbeda dengan
penamaan bulan-bulan lainnya yang sudah ada sejak zaman Jahiliyah. Bulan
Muharram juga sering dinamakan Syahrullah
Al Asham (Bulan Allah yang Sunyi).
Bulan Muharram juga disebut sebagai lafzhul Jalalah (lafazh Allah) karena tidak ada bulan lain yang oleh Nabi Muhammad SAW sandarkan kepadanya lafzhul Jalalah melainkan bulan Muharram.
Dinamakan demikian, karena begitu terhormatnya bulan ini. Oleh karena
itu, tak boleh ada sedikitpun riak dan konflik terjadi di bulan ini.
c. Puasa ‘Asyuro
Amalan berikutnya yang disunnahkan
dalam bulan Muharram adalah puasa. Nabi Muhammad SAW bersabda;
"Ibadah puasa yang paling baik setelah puasa Ramadhan
adalah berpuasa di bulan Muharram."
Meskipun puasa di bulan Muharram bukan termasuk
puasa wajib, tapi mereka yang berpuasa pada bulan Muharram akan mendapatkan pahala
yang besar dari Allah SWT, khususnya pada tanggal 10 Muharram yang dikenal
dengan hari ‘Asyura’. Kata ‘asyuro
berasal dari kata ‘asyarah yang
berarti sepuluh.
Pada hari ‘asyuro
ini, Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk melaksanakan suatu bentuk
ibadah dan bentuk ketaatan kepada Allah Ta’ala yaitu ibadah puasa. Rasulullah SAW.
menyarankan agar umat
Islam berpuasa pada hari 'Asyura ditambah puasa satu hari sebelumnya atau satu
hari sesudahnya yakni (tanggal 9 dan 10 Muharram atau pada tanggal 10 dan 11
Muharram) untuk membedakan puasa umat islam dengan puasa orang Yahudi.
Menurut Imam Ibnu Qoyyim dalam kitab Zaadul
Ma’aad, ada tiga tingkatan berpuasa ‘Asyuro:
Urutan pertama, dan ini yang paling sempurna adalah puasa tiga hari, yaitu
puasa tanggal sepuluh ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (9,10,11). Urutan kedua, puasa tanggal 9 dan 10. Urutan
ketiga, puasa tanggal 10 saja. Oleh
sebagian ulama, berpuasa pada tanggal 10 saja, maka hukumnya makruh. Tapi,
sebagian lain membolehkannya. Wallohu ‘alam..
Namun, melihat perbedaan ini maka tugas kita sebagai
khalifah di muka bumi ini adalah senantiasa mencari kebenarannya dengan
berpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadits. Semuanya kembali pada niat kita saat
berpuasa. Jika kita benar-benar meniatkan karena Allah Ta’ala, insya Allah akan
dapat berkahnya.
Puasa ‘Asyuro adalah puasa yang memang
tidak wajib hukumnya, akan tetapi tergolong sunnah mua’akkad (sangat
dianjurkan), dan sudah sepatutnya kita berusaha untuk menghidupkan sunnah-sunnah
yang telah banyak dilalaikan oleh kaum muslimin saat ini.
d.
Bulan Pengampunan Dosa
Salah
satu waktu yang dianggap paling mulia pada bulan Muharram adalah tanggal 10
Muharram. Seperti yang diriwayatkan ; “Beberapa
kemuliaan tanggal 10 Muharram antara lain Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa
setahun sebelumnya dan setahun ke depan.” (HR. Tarmizi).
Subhanallah,, semoga kita termasuk diantara orang-orang yang mendapat ampunan dan
rahmat dari-Nya. Amiin.. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama
menyambut tahun baru kita, tahun baru Islam dengan senantiasa memperbanyak
amalan kebaikan, khususnya pada bulan Muharram. Tetaplah semangat memperjuangkan
nilai-nilai dalam agama islam. Berbeda pendapat boleh boleh saja. Namun, tetap
jadikanlah perbedaan antara kita sebagai suatu hal yang akan membuat kita
mengerti, dan menghargai satu sama lainnya.
Wassalamu’alaikum.
Wr. Wb..
Pimpinan
Redaksi:
Ratna
Anggita Sari
Sekretaris:
Eka
Indriani
Bendahara:
Fadlila
Nurmalika
Layouter:
Dwi
Kusuma W
Editor:
Ahmad
Taufik , Hananatur Rasyidah, St. Rahmania, M. Fitriadi
Sekretariat
: HMJ Matriks Gedung Student Center Lt. 4
0 komentar:
Posting Komentar