Edisi 1, Dzulqa’dah 1434 H/2 Oktober 2013
SUKA & DUKA BERSAMANYA
HINGGA DI PENGHUJUNG WAKTU
HINGGA DI PENGHUJUNG WAKTU
Di dunia ini, ketika seseorang bersama keluarganya maka yang menjadi
orang terkasihnya adalah orang tuanya, yang akan selalu menjaga dan
membimbingnya menjadi pribadi yang baik. Namun sejatinya, kita memiliki dua
keluarga dengan tempat yang berbeda. Keluarga yang dimaksud disini adalah sahabat
kita. Fenomenanya, mencari musuh sangat gampang, tapi mencari sahabat sangatlah
sulit. Kenapa ? karena sahabat adalah tempat kita berbagi dan curhat. Jadi,
boleh dikatakan kalau sahabat bagaikan saudara kandung.
Islam selalu menuntut
kita kepada hal yang baik. Dalam persahabatan juga. Pertama dalam hal niat kita diperintahkan
untuk meniatkan persahabatan kita hanya
untuk menggapai ridho Allah SWT. bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan.
Jadikan momen persahabatan kita sebagai wadah pendekatan diri kepada yang Maha
Kuasa, sebagai pengingat dikala lupa, sebagai penyemangat dalam belajar
kita, dan saling memberikan suri tauladan yang baik.
Di satu sisi sahabat bisa lebih baik dan lebih
dekat dari pada keluarga, tapi di sisi lain sahabat juga bisa menjadi seorang
yang lebih jahat dari pada penjahat. Itu semua tergantung bagaimana cara kita
berteman, dan teman seperti apa yang kita pilih. Allah SWT. berfirman dalam (Qs.
Az-Zukhruf : 67) yang artinya :
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya
menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang
bertakwa."
Ayat ini memberikan kita gambaran bahwa ada dua orang
sahabat atau lebih yang didasari oleh iman dan dua sahabat lain yang didasari oleh kekufuran. Sebagai contoh
adalah persahabatan antara Nabi Muhammad SAW. dan para sahabatnya : Setelah
salah seorang dari sahabat yang beriman meninggal, dia diberitakan akan
tempatnya di surga, maka diapun ingat terhadap sahabatnya yang masih hidup, dan
berdoa : Ya Allah, ‘sifulan’ itu adalah sahabat hamba. Dia selalu mengingatkan
hamba untuk taat kepada-Mu dan taat kepada Nabi Muhammad SAW. dan memerintahkan
hamba untuk selalu berbuat baik, menjauhi yang mungkar dan juga mengingatkan
hamba akan kematian.
Ya Allah, janganlah Engkau sesatkan dia dan
perlihatkanlah kepadanya balasan (surga) sebagaimana Engkau perlihatkan kepada
hamba. dan ridhoilah dia sebagaimana Engkau meridhoi hamba. Maka dikatakan
kepadanya : pergilah (ke surga) dan jika kamu mengetahui apa balasan untuknya
niscaya kamu akan banyak tertawa dan sedikit menangis. Dan tatkala yang sahabat
yang satunya tadi itu meninggal, ruh mereka berdua dikumpulkan dan mereka
berdua diperintahkan untuk memuji satu sama
lain. Maka mereka saling mengatakan: sebaik-baiknya saudara, dan sebaik-baiknya
teman. Setelah membaca kisah ini, terlintas di benak kita, begitu menginginkan
hal itu juga terjadi pada diri kita dan sahabat baik kita. Mengawali dan
mengakhiri persahabatan dengan sangat indah. Subhanallah.
Namun, Semua kembali pada pribadi kita masing-masing
bagaimana kita memaknai persahabatan itu sendiri.
Saudara-saudaraku, perlu diingat juga bahwa ketika
kita memiliki seorang teman baru, maka jangan sekali-kali melupakan
teman atau sahabat lama apalagi mereka adalah orang yang telah banyak membantu
kita. Teman akan memberi mu senyuman, tapi sahabat
memberi mu kebahagiaan. Sakit karena cinta memang sulit untuk diobati tapi
jangan karena sakit itu kita melupakan cinta yang lain. Cinta yang lebih tulus yang kan
menemani hari – harimu dengan langkah yang baru yakni cinta kita pada-Nya,
keluarga , dan sahabat kita.
Terkadang kita yang masih
remaja ini tidak memperhatikan perasaan teman dan berbuat semau gue aja. Nah,
sifat yang seperti itulah yang kadang membuat hubungan persahabatan itu agak
merenggang dan bisa-bisa akan menjadi awal permusuhan.
Ada beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk menjaga hubungan persahabatan
kita :
1. Menghormati dan Menghargai
Kalau kita ingin
bersahabat dengan seseorang, jangan pernah kita melihat latar belakang orang
tersebut. Jangan pernah kita melihat dia dari golongan mana, suku mana, agama
apa, dll. Jadi siapapun dia dan apapun latar belakangnya kita harus menghormati
dan menghargainya.
2.
Saling Menjaga Rahasia
Sahabat adalah merupakan tempat kita berbagi dan
berkeluh kesah atau istilah lainnya adalah “curhat”. Tak jarang rahasia pribadi
mereka, mereka mau menceritakan kepada kita. Untuk itu, kita harus menjaga
rahasia itu dan jangan kita sia-siakan kepercayaan sahabat itu yang sudah di
berikan kepada kita.
3.
Jangan Bermuka Dua
Manusia di dunia ini tak ada seorangpun yang
sempurna. Begitu juga dengan sahabat, tak pernah lepas dari yang namanya
kesalahan, lupa dan khilaf.
Jadi, kalau suatu saat nanti sahabat kita
melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak, jangan pernah kita
membicarakan dia dibelakangnya. Apapun dia masalah itu harus di selesaikan
dengan baik-baik.
Saudaraku, ingat satu tindakan akan jauh lebih
berarti daripada beribu-ribu niat yang tak terlaksanakan. Oleh karena itu,
mulai detik ini jangan pernah kecewakan sahabatmu, latihlah kepekaan saudara
dalam hal saling membantu baik suka ataupun duka, jadilah dan berikan yang terbaik untuk
mereka. Salam soulmate..
Pimpinan Redaksi: Ratna Anggita Sari; Sekretaris:
Eka Indriani; Bendahara: Fadlila Nurmalika; Layouter: Dwi Kusuma W; Editor: Ahmad Taufik , Hananatur Rasyidah, St.
Rahmania, M. Fitriadi;
Sekretariat : HMJ Matriks Gedung Student
Center Lt. 4
0 komentar:
Posting Komentar